Indonesia Masih Butuh ‘Ki Hadjar Dewantara’

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, atau yang dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara
setelah menanggalkan gelar kebangsawanannya demi mendekatkan diri pada
rakyat jelata, adalah bayi laki-laki itu. Betapa perjuangannya di masa
lalu, sangatlah patut dijadikan contoh bagi para pemimpin kita di masa
kini. Masihkah kita bisa melihat seorang pemimpin seperti itu di masa
sekarang?
"Kadangkala pikiran saya menerawang dan mempertanyakan, kenapa pahlawan itu selalu berasal dari masa lalu? Apakah seseorang harus mati dulu baru bisa disebut pahlawan? Ah, rasanya tidak. Soalnya para TKI/TKW selalu disebut sebagai ‘Pahlawan Devisa’ padahal mereka masih hidup!"

Kemajuan suatu bangsa sudah dipahami bersama akan melaju jika pendidikan tersebar merata. Tetapi para pemimpin kita di masa sekarang, hanya sibuk mengoles-oles lapisan terluar dari pekerjaan mereka tanpa mau menggali lebih dalam dan sedikit lebih berat berpikir demi kemajuan pendidikan generasi penerus bangsa ini. Bagi yang memiliki penghasilan, setiap menjelang awal tahun ajaran baru sudah harus sibuk mencari sekolah bagi anak-anaknya meski tahun ajaran baru itu baru akan dimulai berbulan-bulan kemudian. Mencari sekolah yang bermutu tetapi dengan biaya tidak mencekik leher rasanya agak mustahil di jaman sekarang. Yang tak mampu membiayai sekolah? Terpaksa terlantar menanti uluran tangan orang-orang yang rela menyisihkan sebagian rejekinya. Bahkan mungkin saat saya masih sekolah dulu, kesempatan untuk mendapatkan pendidikan lebih baik daripada di masa sekarang! Jadi, kalau di masa saya kecil dulu ternyata mencari sekolah lebih mudah, dan sekarang menjadi sulit, bukankah ini sebuah kemunduran? Berapa tahun kita harus mundur? Kesulitan mendapatkan pendidikan kembali menjadi trend, padahal itu adalah trend di jaman penjajahan!
Bagaimana dengan program sekolah gratis yang dicanangkan negara
melalui dana BOS? Sepertinya juga hanya polesannya yang terlihat.
Kita butuh Ki Hadjar Dewantara baru, yang akan mampu memberikan
kekuatan dan nyanyian baru bagi dunia pendidikan di negeri ini. Adakah
kita akan temukan itu di masa sekarang? Jika negara memang tak mampu
memberikan fasilitas pendidikan yang merata bagi warga negaranya,
berterus-teranglah kepada masyarakat. Siapa tahu di antara masyarakat
kita masih ada Ki Hadjar Dewantara lainnya yang selama ini bahkan luput
dari perhatian negara bahkan untuk sepatah ungkapan terima kasih?
Selamat Hari Jadi, Ki Hadjar Dewantara. Jasamu selalu dikenang
seluruh rakyat Indonesia. Seandainya saja semboyanmu bukan hanya
penghias bibir dan dinding kantor-kantor pemerintah, seandainya saja
para pemimpin Indonesia benar-benar menerapkan semboyanmu dengan jujur,
mungkin perjuanganmu dulu akan memberi hasil lebih dari sekarang.
“Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” – Ki Hadjar Dewantara
SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2013!
No comments
Post a Comment