SLIDER

Indonesia Masih Butuh ‘Ki Hadjar Dewantara’


Tanggal 2 Mei, 124 tahun yang lalu, seorang bayi laki-laki keturunan bangsawan lahir ke dunia. Di kemudian hari, ia dikenal sebagai aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.


Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, atau yang dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara setelah menanggalkan gelar kebangsawanannya demi mendekatkan diri pada rakyat jelata, adalah bayi laki-laki itu. Betapa perjuangannya di masa lalu, sangatlah patut dijadikan contoh bagi para pemimpin kita di masa kini. Masihkah kita bisa melihat seorang pemimpin seperti itu di masa sekarang?





"Kadangkala pikiran saya menerawang dan mempertanyakan, kenapa pahlawan itu selalu berasal dari masa lalu? Apakah seseorang harus mati dulu baru bisa disebut pahlawan? Ah, rasanya tidak. Soalnya para TKI/TKW selalu disebut sebagai ‘Pahlawan Devisa’ padahal mereka masih hidup!"


Jika di masa lalu para pahlawan yang berjuang untuk memajukan pendidikan harus mempertaruhkan segalanya termasuk jiwa dan raganya agar kesempatan mendapatkan pendidikan bagi masyarakat Indonesia ini lebih terbuka, di masa sekarang jika mau jujur, kita agak sulit melihat itu. Kalau dulu harus melawan peluru, penindasan, penjajahan, dan tekanan dari bangsa lain, yang saya yakin itu lebih berat dari apa pun juga karena selalu nyawa yang menjadi taruhannya, maka di masa sekarang, meski yang menjadi taruhan bukan lagi nyawa, adakah kita melihat bagian dari para pemimpin kita yang benar-benar memperjuangkan kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak bagi rakyatnya?




Kemajuan suatu bangsa sudah dipahami bersama akan melaju jika pendidikan tersebar merata. Tetapi para pemimpin kita di masa sekarang, hanya sibuk mengoles-oles lapisan terluar dari pekerjaan mereka tanpa mau menggali lebih dalam dan sedikit lebih berat berpikir demi kemajuan pendidikan generasi penerus bangsa ini. Bagi yang memiliki penghasilan, setiap menjelang awal tahun ajaran baru sudah harus sibuk mencari sekolah bagi anak-anaknya meski tahun ajaran baru itu baru akan dimulai berbulan-bulan kemudian. Mencari sekolah yang bermutu tetapi dengan biaya tidak mencekik leher rasanya agak mustahil di jaman sekarang. Yang tak mampu membiayai sekolah? Terpaksa terlantar menanti uluran tangan orang-orang yang rela menyisihkan sebagian rejekinya. Bahkan mungkin saat saya masih sekolah dulu, kesempatan untuk mendapatkan pendidikan lebih baik daripada di masa sekarang! Jadi, kalau di masa saya kecil dulu ternyata mencari sekolah lebih mudah, dan sekarang menjadi sulit, bukankah ini sebuah kemunduran? Berapa tahun kita harus mundur? Kesulitan mendapatkan pendidikan kembali menjadi trend, padahal itu adalah trend di jaman penjajahan!




Bagaimana dengan program sekolah gratis yang dicanangkan negara melalui dana BOS? Sepertinya juga hanya polesannya yang terlihat.


Kita butuh Ki Hadjar Dewantara baru, yang akan mampu memberikan kekuatan dan nyanyian baru bagi dunia pendidikan di negeri ini. Adakah kita akan temukan itu di masa sekarang? Jika negara memang tak mampu memberikan fasilitas pendidikan yang merata bagi warga negaranya, berterus-teranglah kepada masyarakat. Siapa tahu di antara masyarakat kita masih ada Ki Hadjar Dewantara lainnya yang selama ini bahkan luput dari perhatian negara bahkan untuk sepatah ungkapan terima kasih?



Selamat Hari Jadi, Ki Hadjar Dewantara. Jasamu selalu dikenang seluruh rakyat Indonesia. Seandainya saja semboyanmu bukan hanya penghias bibir dan dinding kantor-kantor pemerintah, seandainya saja para pemimpin Indonesia benar-benar menerapkan semboyanmu dengan jujur, mungkin perjuanganmu dulu akan memberi hasil lebih dari sekarang.




“Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” – Ki Hadjar Dewantara







SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2013!

No comments

Post a Comment

© deeJourney • Theme by Maira G.