Selalu ada Nikmat Syukur dalam Setiap fase Kehidupan
Sejujurnya, dalam hidup kita menemui
banyak masa-masa sulit entah sekarang atau di masa lalu. Saya sendiri merasa
masih harus banyak belajar untuk mensyukuri apa yang saya dapat dalam hidup
saya. Tak ingin bermuluk dengan berusaha menipu diri bahwa kesulitan hidup
adalah hal yang patut disyukuri, tapi di situlah sebenarnya letak proses
pembelajaran terhadap pendewasaan dan penguatan diri yang tak kan pernah
didapat dari tempat pendidikan mana pun. Tak perlu pula bagi saya bermuluk rasa
dengan mengelabui hati bahwa kesuksesan dan kesenangan adalah sebuah ujian yang
sangat berat, tapi di sanalah letak kelengahan jika hati tak mampu bersyukur.
Setiap hari, hampir tiap menit saya
mendengar, melihat, membaca, dan menonton banyak kesusahan yang dihadapi
oleh orang-orang di luar diri saya. Mulai dari kesusahan sepele, sampai
persoalan-persoalan berat yang belum tentu sanggup saya jalani jika saya sendiri
berhadapan dengan hal-hal tersebut. Mungkin saja saya saat ini termasuk orang
yang beruntung karena masih dapat menikmati hidup saya seperti yang saya mau.
Yah, saya katakan beruntung, karena tentunya mereka yang sedang kesulitan itu
pun tak pernah tahu, kenapa tiba-tiba kualitas hidup mereka bisa berputar 180
derajat.
Dari yang tadinya kaya raya, bisa
berakhir di penjara. Dari yang tadinya terkenal dan disanjung, bisa berakhir
dengan keterpurukan dan caci maki. Dari yang tadinya bahagia dengan seluruh
keluarganya, bisa berakhir dengan kesendirian. Semua itu tentunya adalah bagian
dari hidup yang tak bisa begitu saja kita simplifikasi dengan kalimat : “I
have a boring life”.
Ada banyak hal yang bisa kita
lakukan selain hanya berkeluh kesah mengenai betapa sulit dan membosankannya
hidup ini. Jika kita sempat membayangkan bahwa hal sederhana seperti ‘bisa
melakukan banyak hal dengan leluasa’ saja sudah sesuatu yang patut disyukuri,
maka kita tak akan lagi merasa menjadi orang yang paling malang di dunia. Bayangkan
juga jika tiba-tiba saja anda terkena masalah yang membuat kebebasan anda
terenggut dengan paksa tiba-tiba dan anda hanya harus menjadi pesakitan di
balik jeruji besi. Atau jika tiba-tiba saja anda sakit dan tak bisa lagi bahkan
turun dari tempat tidur tanpa bantuan orang lain. Saat itulah kita akan
terpikir :
“There are a lot of things I wish I
would have done, instead of just sitting around and complaining about having a
boring life.”
Soal bersyukur ini juga sama seperti
hal-hal umum lain yang begitu mudah diucapkan tetapi sulit sekali untuk
menerapkannya jika kita tak terbiasa bersyukur atas hal-hal kecil yang kita
dapati. Meskipun demikian, bukan berarti tak ada kesempatan untuk memulainya.
Dalam banyak contoh yang agak klasik, soal bisa makan nasi sehari sekali saja
sudah bisa disyukuri. (Ya iyalah….soalnya memang sedang diet! Haha!)
Kemudian dipersempit lagi dengan masih bisa punya uang sedikit untuk beli
singkong untuk makan saja sudah bagus. Tetapi ada contoh lain lagi yang mungkin
bisa jadi gambaran bagaimana seseorang dengan kondisinya yang sekarang masih
bisa makan apa saja (nasi atau singkong) harus banyak-banyak bersyukur.
Pernahkah kita terpikir jika kita sudah harus makan melalui selang hanya untuk
bertahan hidup?
Terlalu banyak alasan untuk
bersyukur sebenarnya. Tetapi tentu saja rasa syukur ini bukan berarti kita
hanya pasrah menerima tanpa berbuat sesuatu untuk mendapatkan yang lebih baik.
Ada yang bilang : “Ah, gue udah
selalu bersyukur, nggak pernah mengeluh meskipun sampai sekarang, sudah banting
tulang seperti apa pun tetap aja nggak kaya-kaya!”
Um…excuse me… Katanya nggak ngeluh, kok buntutnya seperti protes ya?
Sudah banting tulang tetap saja tidak jadi kaya.
Sebenarnya kalau kita mau renungkan, dari kesulitan-kesulitan dan kekurangan yang kita hadapi, banyak sekali hal-hal yang bisa kita syukuri benar-benar, bukan sekedar penghiburan diri. Boleh juga sebagai penghiburan, tetapi akan lebih baik kalau kita tidak menjadikannya sebagai ‘penghibur hati’ tetapi juga menjadi penyemangat untuk hal-hal yang lebih dahsyat.
Berikut ini hanyalah sebagian alasan
kenapa kita sudah seharusnya bersyukur :
Kalau kita belum mendapatkan segala
yang kita inginkan, tentunya kita akan menjadi lebih bersemangat untuk
mendapatkan yang kita inginkan itu, meskipun untuk mendapatkan segalanya adalah
hal yang tak mungkin.
Kalau kita belum mengetahui segala
hal yang ingin kita tahu, tentunya menjadi pemicu untuk kita menggali lebih
banyak informasi yang akan memperkaya pengetahuan kita.
Kalau kita sempat melakukan
kesalahan, tentunya kita menjadi tahu bahwa yang kita lakukan itu salah. Dari
situ kita akan berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan itu.
Kalau kita selalu mendapat hambatan
dalam pekerjaan kita, maka dari situ kita akan terpacu untuk lebih kreatif dan
memikirkan cara terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Tentu saja itu
menjadi suatu bagian tersendiri untuk meningkatkan kekuatan mental dan pikiran
kita.
Kalau kita sekarang sedang berada
dalam kondisi tidak bebas, alias merasa terpenjara, tentunya kita bisa
bersyukur bahwa dalam kondisi itu kita punya banyak waktu untuk menata ulang
hidup kita dan memikirkan langkah-langkah strategis yang akan dilakukan saat
kebebasan itu sudah kembali dalam genggaman.
Kalau kita sedang sakit, kita punya
waktu untuk memberi istirahat pada tubuh kita yang sudah dipakai selama
bertahun-tahun tanpa istirahat. Mungkin dengan mengistirahatkan tubuh, maka
kita akan bisa menghasilkan lebih banyak karya gemilang.
Kalau sekarang kita berada dalam
kesendirian dan agak frustrasi karena belum juga mendapat jodoh, tentunya kita
jadi punya waktu untuk melakukan banyak hal bersama teman-teman.
Kalau kebetulan kita telah menjadi
kaya, tentu saja kita harus bersyukur, bukan pura-pura miskin karena pelit!
Nanti jadi miskin betulan, lho!
Find a way to be thankful, my
friends! For our troubles for they can become our blessings. There’s always a
reason to be thankful!
No comments
Post a Comment